Archive for the ‘artikel kesehatan’ Category

Diagnosis Penyakit Paru KerjaFaisal Yunus

December 24, 2008

Diagnosis Penyakit Paru KerjaFaisal Yunus

Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Unit ParuRS lowongan kerja februari

Persahabatan, Jakarta

PENDAHULUAN Penyakit saluran napas bawah masih menduduki peringkat 10

besar dalam hal jumlah angka kesakitan dan penyebab kematian di Indonesia. Termasuk dalam penyakit ini ialah penyakit bronkitis, asma, radang saluran napas bagian bawah dan tu- berkulosis

(1) . Dengan berkembangnya sistem pelayanan kese-

hatan, antibiotika yang lebih ampuh, diharapkan kasus penyakit infeksi paru akan erkurang.

etapi di pihak lain, kelainan yang sebabkan oleh iritasi zat-

zat seperti asap rokok dan polusi yaitu penyakit paru obstruksimenahun (PPOM) lowongan kerja januari dan penyakit paru kerja jumlahnya akanmeningkat. Berkembangnya berbagai industri di Indonsiamenimbulkan berbagai dampak positif seperti terbukanya lapangan kerja, bertambah baiknya transportasi dan komunikasi antar daerah, serta meningkatkan taraf kehidupan social dan ekonomi masyarakat. Tetapi di samping itu timbul pula dampak negatif akibat perkembangan industri tersebut. Asap pabrik mencemari udara, pembuangan limbah industri mencemari su- ngai dan sumber air, asap kendaraan bermotor juga menimbulkan polusi udara lingkungan. Di samping itu para pekerja di tempat- tempat industri terkena paparan zat-zat yang diolah atau oleh asap dan gas yang timbul pada saat proses pengolahan bahan industri itu. Semua eadaan ini akan menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan masyarakat. lowongan kerja juli

Penyakit dan kelainan yang timbul akibat paparan zat-zattersebut sangat bcrvariasi tergantung pada organ yang terkenadan tingkat paparan yang tcrjadi. Gangguan pada organ tubuhdapat mcnimbulkan kelainan kulit, ganguan intestinal, kelainan

mata serta penyakit-penyakit saluran pemapasan yaitu penyakit paru kerja. Penyakit paru kerja temyata merupakan penyebab utama ketidakmampuan atau kecacatan, kehilangan hari kcrja dan kematian pada para pekerja

(2) . Untuk menentukan apakah

penyakit paru yang terjadi berhubungan dengan pekerjaan, harus dilakukan anamncsis yang teliti meliputi riwayat pekerjaan, riwayat penyakit, pemeriksaan lowongan kerja juni

fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis yang tepat.PENYAKIT PARU KERJA Penyakit paru kerja adalah penyakit atau kerusakan paru dise-

babkan oleh debit/asap/gas berbahaya yang terhisap oleh parapekerja di tempat pekerjaan mereka(3,4)

. Berbagai penyakit parudapat terjadi akibat paparan zat’seperti debu, serat dan gas yang

timbul path proses industrialisasi. Jenis penyakit paru yang timbul tergantung path jenis zat paparan. Namun, manifestasi klinis penyakit paru kerja mirip dengan penyakit paru lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan

(5) . Pembagian penyakit lowongan kerja maret

paru kerja dihubungkan dengan etiologinya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Penyakit Paru Kerja (5)

Penyakit paru interstitial: asbestosis, pnemokoniosis batubara, silikosis, bcrylliosis dan nemonitis hipersensitif

dema paru: inhalasi asap gas toksik akut (NO2, khlorin)

Penyakit pleura: penebalan dan efusi yang berhubungan dengan asbes,mesotclioma

Bronkitis: debu tepung, debu berat (pekerja tambang batubara)Asma: toluen diisosianat, garam platina, tepung fonnalin, debu kapas,western red cedar

Karsinoma bronkus: uranium, asbes, kromnikel, Idormetil eter Penyakit infeksi: lowongan kerja mei anthrax (penyortir kayu, kulit import) Coccidioidomycosis (pekerja bangunan, arkeologis)

Penyakit mikobakterl (silikosis) Psitakosis (pemilik toko binatang) Echinococcus (pengembala biri-biri dan anjing) Q fever (penyamak dan pemelihara biri-biri) DIAGNOSIS

Riwayat pekerjaan yang akurat dan terinci merupakan kunci panting dalam mcnegakkan diagnosis penyakit yang berhubung- background imageCermin Dunia Kedokteran No. 70, 1991 19 an dengan pekerjaan. Penderita mungkin sering berganti pekerja-an, di samping itu mungkin terdapat waktu yang lama antara terjadinya paparan dan timbulnya penyakit, terutama pada pe-nyakit kanker paru lowongan kerja nopember

(3,5). Dalam menegakkan diagnosis, riwayat

pekerjaan yang berhubungan dengan zat paparan serta lama paparan hendaklah diketahui secara lengkap (6)

. Berbagai faktor yang berhubungan dengant pekerjaan clan lingkungan dapat

dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Faktor Kunci Riwayat Pekerjaan dan Lingkungan

(7) Penyakit sekarang : — gejala-gejala yang berhubungan dengan pekerjaan.

pekerjaan lain yang terkena gejala serupa. paparan saat ini terhadap debu, gas bahan kimia dan biologi yang berbahaya.laporan terdahulu tentang kecelakaan kerja.

Riwayat pekerjaan meliputi catata tentang semua pekcrjaan terdahulu, hari lowongan kerja oktober kerja yang khusus, proses pertukaran pekerjaan.Tempat kerja: ventilasi, higiene indusri dan kesehatan, pemeriksaanpekerja, pengukuran proteksi.

–Serikat kesehatan dan keamanan, cahaya, hari-hari kerja

yang hilang tahun sebelumnya, penyebabnya, santunan kompensasi pekerja ebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu: paparan terhadap kebisingan, getaran, radiasi, zat-zat kimia, asbes. Riwayat lingkungan rumah dan lokasi tempat kerja sekarang dan sebelumnya. pekerjaan lain yang bermakna. sampah/limbah yang berbahaya. lowongan kerja september polusi udara. hobi: mencat, memahat, mematri, pekerjaanyang berhubungan dengan kayu. alat pemanas rumah. zat-zat pembersih rumah dan tempat kerja.paparan pestisida.

sabuk pengaman.alai pemadam kebakaran di rumah atau di tempat kcrja.Tinjauan semua sistem organ. Perhatian khusus: ­ perubahan waktu kerja, kebosanan, riwayat reproduksi.

BAHAN DAN CARA KERJA

December 24, 2008

AntigenLarva — 3 (L3) : Nyamuk digigitkan pada gerbil yang mengandung mikrofilarja B. malayi. Setelah beberapa hari, L3 dapat ditemukan pada nyamuk, dipisahkan dan disimpan dalam media RPMI 1640 pada -20°C.

Cacing dewasa : Didapat dari gerbil yang terinfeksi dengan B. malayi. Setelah dikeluarkan dari gerbil, disimpan dalam RPMI 1640 pada suhu -20°C.

L3 maupun cacing dewasa B. malayi diekstraksi dengan cara sonikasi. Kadar protein antigen diukur dengan cara Biorad. Imunisasi L3 atau cacing dewasa dengan jumlah protein 20–100 ug/ml disuntikkan pada inbred alb/c usia 4–6 minggu. Imunisasi dilakukan 4 kali : 3 kali secara intraperitoneal dengan selang resep mie waktu 1 minggu dan intra vena dilaksanakan dalam jangkawaktu 1 minggu setelah penyuntikan intraperitoneal terakhir.Sel mieloma

Sel mieloma dari Balb/c (SP–2) dibiakkan dalam mediaDMEM selama kurang lebih 2 minggu sebelum dipakai untuk fusi dengan sel limfosit dari limpa.

Sel limfosit 3 hari setelah imunisasi intravena, limpa Balb/c dikeluarkan

secara steril, dibersihkan dan dipecah-pecah sehingga sel liln- fosit lepas ke dalam media pencuci. Fusi

Sel mieloma dan sel limfosit dicuci 3 kali dengan DMEM; kemudian disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm. Fusi dilakukan dengan menggunakan polietilengli- kol (PEG) dengan perbandingan jumlah sel mieloma dan sellimfosit 1: 1. Sel hibrid dibiakkan dalam culture plate dengan resep ayam jumlah se13 x 10 6/ml dalam inkubator CO2. ELISA4 ug/ml L3 dipakai sebagai antigen pada ELISA untuk deteksi antibodi spesifik dalam serum Balb/c dan supernatansel hibrid. Sera diencerkan 1 : 100 sedangkan supernatan 1 : 1. Goat anti mouse conjugate diencerkan dengan pengenceran 1: 1000. Kloning

Sumur biakan sel hibrid yang pada tes supernatan menunjuk kan tes ELISA positip sebanyak 2x, diteruskan pemeliharaan menjadi biakan monoklon dengan menggunakan cara limiting dilution sebanyak 2x. Selanjutnya biakan monoklon tersebut resep ikan dipelihara di dalam culture

flask untuk produksi antibodi monoklonal.Telah dilakukan imunisasi 40 tikus Balb/c dengan dosis 20- 100 ug/ml dengan cara ip/subkutan dan intra vena (lihat tabel

2). Selanjutnya dilakukan fusi 32 tikus karena 6 tikus mati dan2 tikus hilang. Sel hibrid dites dengan ELISA paling sedikit2x. Sel hibrid yang menunjukkan reaksi antibodi spesifikdilakukan kloning dengan cara limiting dilution.

HASIL ELISA

Tes ini digunakan untuk deteksi antibodi pada Balb/c selama dan setelah imunisasi serta untuk deteksi antibodi pada su- pernatan biakan sel hibrid. Konsentrasi antigen L3 yang di- pakai adalah 4 ug/ml denganpengenceran sera 1 : resep masakan padang 100 dan conjugate 1 : 1000. Supernatan sel hibrid dites dalam keadaan tidak diencerkan. Nilai ELISA ditentukan dengan extinction value melalui bacaan dengan ELISA reader. Standardisasi baca- an dilakukan dengan menentukan angka 0,800 untuk IgGpositip sera Balb/c. Sel hibrid yang menentukan harga ELISA 0,200 atau lebih diteruskan untuk kloning.Imunisasi

Dari berbagai jadual imunisasi dan route penyuntikan yang di-laksanakan, diperoleh reaksi antibodi (IgG) terhadap L3 yangterbaik didapatkan pada cara intraperitoneal sebanyak 2x (selang satu minggu antara 2 suntikan), disusul suntikan intra vena 1 minggu setelah suntikan intraperitoneal terakhir. Hasil yang dicapai ini resep donat

diperoleh dengan menggunakan dosis 20, 50 atau 100 ug per suntikan baik untuk L3 maupun cacing dewasa (CD). Penyuntikan intraperitoneal pertama dilakukan

dengan menggunakan Complete Freund Adjuvant (CFA) disusul campuran dengan Incomplete Freund Adjuvant (IFA) pada intraperitoneal kedua dan ketiga (Tabel 1).

Tabel 1. IgG respons terhadap L3 (ELISA) pada imunisasi dengan L3 atau cuing ewasa B.malayi. Antigen I(ip)

I (sc/ip) II Op)III

Op)IV (iv)

ELISA)

(IgG) L3

20 — lowongan bumn

20 20 20 0,822

L3 50

— 50 50 50

0,790 L3

100 –100 100 100

0,800 L3

100–

100 50 200,497

L3–

100 100 50 50 lowongan kerja

0,688 L3

— 100

100 20 20 0,395

Cacing 100

— 100 50 20

0,539 DewasaCacing

50 —

50 20 200,257

Dewasabackground image

46Tabel 2. Persentase sumur biakan yang menghasilkan sel hibrida dan

sel hibrida yang menunjukkan reaksi terhadap ekstrak L3 dan cacing dewasa lowongan kerja agustus B.malayi pada ELISA. Seri # sumur # sumur %sumur %

% Cloning I

II biakan sel

hibrid sel

hibrid Elisa Elisa

#=% Ketr.1 864 128 14.8 5

3.9 2=0.41% 11=3.3%

mati2 576 9

1.6 ­­

­­

mati 3 864 118 13.6 12 lowongan kerja april

10.1 – ­ mati

4 432 127 29.4 ­ ­

­ ­

mati 5 300 94 31.3 ­

­ ­

­ mati6 234 24 10.2 ­

­ ­

­mati

7 312 53 16.9 ­­

­­

mati 8 235 48 24.4 6 lowongan kerja cpns

12.5 1=0.16 ­

mati 9 233 8

3.4 ­ ­

­ ­

mati 10 134 1

0.7 ­ ­­

­ mati

11 233 10.4 1

100 1=0.34­

mati12 154 ‘­ lowongan kerja desember

­ ­

­ ­

­ mati

13 384 11 2.9 ­

­ ­

­ mati

14 453 7 1.5 ­­

Pengembangan AntibodiMonoklonal untuk Filaria

December 24, 2008

Liliana Kurniawan*,

Indah Yuning Prapti *,

F. Partono

**, Hastini* dan Sarwintyas

** * Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan/ Departemen Kesehatan

RI, Jakarta. **

Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.ABSTRAK resep gorengan

Diagnosis pasti filariasis didasarkan atas ditemukannya mikrofilaria pada darah tepi malam hari. Pada masa prepaten,infeksi menahun dan infeksi karena satu jenis kelamin cacingdewasa, cara diagnosis ini tidak dapat diterapkan. Deteksi

antibodi kurang spesifik serta sulit untuk membedakan infeksidan masa

pengobatan. Deteksi antigen yang beredar dalam peredaran darah dengan menggunakan antibodi monoklonal diperkirakan akan dapat dipakai sebagai imunodiagnosis yang

lebih spesifik pada filariasis. Dalam rangka pengembangan antibodi monoklonal ter-

hadap filaria, dilakukan imunisasi pada Balb/c yang menggunakan L3 (larva-3) resep roti dan cacing dewasa B.malayi,

dilanjutkan fusi sel limfosit dari limpa Balb/c tersebut dengan sel mieloma SP2.

Dari 40 fusi dengan sumur biakan sejumlah 6729, berhasil diperoleh 656 (9,7%) sumur iakan sel hibrid. Dari 656 sumur

ersebut 24 (3,8%) menunjukkan reaksi positif terhadap L3

pada ELISA. Pada biakan sumur yang menunjukkan reaksipositif dengan ELISA

dilakukan kloning dengan cara limitingdilution, sehingga didapat 11 sumur biakan yang bereaksipositif. Rekloning dilakukan pada sumur biakan yang me-

nunjukkan harga ELISA tinggi dan kemudian berhasil diper- oleh hibrida yang bersifat monoklon. Usaha untuk menghasilkan produksi antibodi monoklonal

di dalam Balb/c (cairan ascites) sedang dikerjakan. PENDAHULUAN

Filariasis merupakan penyakit yang disebarkan oleh nya- muk, trsebar di berbagai resep puding daerah di Indonesia. Penyakit fi- lariasis merupakan penyakit menahun, yang dapat juga meng- akibatkan cacat tubuh. Diagnosis pasti atas penyakit ini di-

tegakkan melalui pemeriksaan darah tepi yang diambil pada waktu malam hari.Pada masa prepaten, infeksi asimtomatik menahun dengan gejala lanjut seperti elefantiasis, keadaan infeksi dengan hanyasatu jenis kelamin cacing dewasa atau mikrofilaremia yangrendah; mikrofilaria tidak ditemukan di peredaran darah’ .

Dalam keadaan tersebut, pengambilan darah tepi tidak dapatdipakai untuk mendukung diagnosis filariasis. Selain itu, pengambilan darah tepi secara teknis merupakan hambatan karena harus dilakukan pada waktu tertentu dan kurang di-

sukai penderita. Dipikirkan kemungkinan menemukan antigen di dalam cairan resep brownies tubuh lain misalnya air seni, yang mungkin lebih mudah dilaksanakan di lapangan.

Pendekatan imunodiagnosis dengan cara deteksi anti- bodi ternyata kurang spesifik dan tidak dapat dipakai untuk membedakan infeksi paten dan keadaan pascapengobatan.

Tidak jelas pula pembedaan antara penduduk mikrofilaremik dan amikrofilaremik serta ubungan yang tak jelas dengan Derajat mikrofilaremia. Antibodi terhadap filariasis ini dapat ditemukan pada pasca pengobatan untuk jangka waktu yanglama .

Circulating antigen adalah metabolit yang dikeluarkanoleh parasit hidup yang dapat ditemukan di peredaran darah atau dalam cairan tubuh lain, misalnya pada resep risoles air seni

Penggunaan poliklonal antibodi menunjukkan reaksi si- lang dengan cacing nematoda lain. Antibodi monoklonal GIB–13 telah digunakan untuk deteksi circulating antigen pada filariasis bancrofti dengan menggunakan immunoradio-

metric assay 4. Ditunjukkan adanya hubungan yang kuatantara ditemukannya circulating antigen tersebut dengan mikrofilaremia. Dengan menggunakan AA–3–44 monoklonal antibodi yang dikembangkan dari surface antigen B.malayi, dapat ditiinjukkan adanya antigen di dalam air seni,tetapi yang tidak menunjukkan resep bolu hubungan dengan derajatmikrofilaremia. Pendekatan imunodiagnosis dengan cara deteksi antigen ini diharapkan dapat menentukan adanya prepaten infeksi yang mana cacing dewasa sudah berkembang dalam tubuh penderita tetapi mikrofilaria tidak dapat di- temukan. Pendekatan cara ini memerlukan antibodi monoklonal yang sifatnya spesifik terhadap suatu komponen antigen dari cacing filaria.

Pengembangan teknik hibridoma untuk menghasilkan antibodi monoklonal telah dilakukan dengan menggunakan antigen Larva–3 (L3) dan cacing dewasa dengan hasil iakan onoklonal yang positip terhadap L3 dengan menggunakan teknik ELISA. Diharapkan antibodi monoklonal yang dihasil-kan dapat dipakai untuk imunodiagnosis filariasis. resep bakso

melaksanakan program imunisasi

December 24, 2008

Dit.Jen. P2M & PLP sudah melaksanakan program imunisasi

morbilisecara massal. Untuk mencapai efektifitas optimum, banyak faktor yang harus diperhatikan misal : potensi vaksin itu sendiri, umur anak yang divaksinasi, luas angkauan imuni-

asi dan lain-lain. Jangkauan imunisasi ditentukan oleh be-

berapa faktor, antara lain : fasilitas vaksin, letak daerah yangakan divaksinasi, kemampuan petugas dan lain-lain. Sedangumur anak yang divaksinasi tiap negara berbeda-beda, ter-gantung keadaan negara tersebut. Untuk potensi vaksin sangat resep mie dipengaruhi cara pengiriman, penyimpanan, penanganan di lapangan dan jenis vaksin itu sendiri. Potensi vaksin morbili yang baik menurut Badan Kesehatan

Dunia (WHO) adalah vaksin morbili yang mempunyai potensi 10

3,0 /0,5 ml/dosis.

Program imunisasi morbili telah dilaksanakan oleh Dit.Jen. P2M & PLP secara massal di seluruh daerah, di mana untuk sampai di sasaran (Puskesmas) hams mengalami pengiriman melalui rantai yang panjang, yaitu dari PN. Bio Farma dikirimPotensi Vaksin Morbili yang dipakai Program Imunisasi di Indonesia

song lyrics

baru kemudian sampai di Puskesmas dan selanjutnya diberikan kepada anak yang berhak menerimanya. Sehingga timbul suatu masalah, apakah potensi vaksin morbili yang melalui rantai pengiriman panjang itu tetap dapat dipertahankan sehingga tetap memenuhi kriteria dari WHO? yaitu titer vaksin di atas atau sama dengan 1o 3 /0,5 ml/dosis. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat potensi vaksin morbili yang digunakan dalam rogram imunisasi di Indonesia eriode 1983/1984. resep ayam

BAHAN DAN CARASampel vaksin morbili diambil secara acak sederhana dari

tempat penyimpanan di Puskesmas dari berbagai daerah, jugadiambil sampel vaksin dengan nomer batch yang sama daritingkat Kabupaten, Propinsi dan P2M

& PLP pusat. Sampel

vaksin dibawa ke laboratorium virologi Pusat Penelitian Penyakit Menular di Jakarta, dengan menggunakan thermos berisi es untuk diperiksa potensi vaksin tersebut.

Jumlah sampel vaksin disesuaikan dengan jumlah vaksin yang ada di tiap-tiap daerah (Puskesmas, Kabupaten, dan Propinsi) kurang lebih 10% dari stock yang ada dari masing- masing batch. Pengambilan di tingkat kabupaten, propinsi resep ikan dan P2M &PLP pusat disesuaikan dengan nomer batch yang

ada di Pusk smas.

Vaksin yang digunakan sebagai sampel adalah vaksin yangdigunakan dalam program irnunisasi periode 1983/1984,dengan ketentuan belum kedaluwarsa pada waktu penelitiandilakukan, dan vaksin berasal dari PN. Bio Farma.

Pengambilan vaksin dari P2M &

PLP pusat dilakukan oleh petugas dari Puslit Penyakit Menular, sedang yang dari daerah dikerjakan oleh petugas dari P2M

& PLP pusat. Pemeriksaan

vaksin dilakukan di laboratorium Virologi Puslit Penyakit Menular, dengam cara titrasi tes pada biakan ginjal kera se- perti berikut : resep masakan padang

Pemeriksaan potensi vaksin ini dilakukan dengan cara meng- hitung titer virus tersebut ang terkandung di dalam vaksin

ersebut. Penghitungan dilakukan dengan menentukan TCID

50pada biakan sel VERO secara mikroteknik, yaitu dengan

menggunakanmicroplate

dengan 96 sumur biakan. Pengencer-an virus dilakukan dengan melarutkan 0,1 ml. virus ke dalam 0,9 ml. pelarut virus. Pengenceran dimulai dari 1 : 10 sampai

dengan 1 : 10.000. Kultur sel Vero yang telah

monolayer dalam

microplate diinokulasi dengan virus yang telah diencerkan, dengan mem- resep donat buang medium pertumbuhannya terlebih dahulu sebelum di- inokulasi dengan virus. Inokulasi 0,1 ml. virus tiap sumur se- banyak 4 sumur setiap pengenceran virus. Inkubasi dilakukan pada 37°C pada 5% CO2

mkubator selama 7 hari. Pengamatan dilakukan dengan memakai rumus Karber. Sebanyak minimum2 (dua) sampel untuk setiap nomor batch vaksin harus di-

periksa agar pemeriksaan dianggap sah(valid).

HASILSampel vaksin morbili yang dapat dikumpulkan adalah

sejumlah 253 sampel. Yang berasal dari P2M &

PLP pusat 100 sampel dan 153 berasal dari daerah (Jawa Timur, Jawa

Tengah, Jawa Barat, DKI Jaya, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Nusa lowongan bumn 2009 Tenggara Barat) yang terdiri dari 16 nomer batch, dan dari sejumlah tersebut di atas dapat diperiksa semuanya. Temperatur tempat penyimpanan vaksin dari P2M & PLP,Propinsi, Kabupaten dan Puskesmas rata-rata bervariasi dari 10°C s mpai dengan — 20°C, sehingga dapat dikatakan memenuhi persyaratan untuk menyimpan vaksin tersebut.Berdasarkan data-data yang diperoleh, dapat dibuat suatutabel potensi vaksin morbili, baik yang berasl dari pusat mau-pun dari daerah; yang menyatakan, dari 253 sampel vaksin yang diperiksa, 98,42% memenuhi syarat dari WHO, yaitu titernya sama dengan atau di atas 10 3′ 0 lowongan kerja 0,5 ml/dosis, sedang- kan yang tidak memenuhi syarat adalah 1,58%.

Potensi Vaksin rata-rata yang berasal dari P2M & PLP pusat dari masing-masing nomor batch dapat dilihat pada tabel 1 , sedangkan untuk melihat potensi vaksin yang baik dan yang buruk dari daerah dapat dilihat pada tabel 2. Sehingga daridata tersebut dapat dihitung : ( tabel 2.) Tabel 1. Hasil pemeriksaan titer rata-rata (TCID50) dari vaksin morbili yang berasal dari Pusat menurut nomor batchnya.

No. No. BatchTiter virus rata rata (TCID 50 ) Jumlah

1. 283 A

2 10

3,5 / 0,5 ml.

5 2. 283

A l10

3,7 /0,5 ml.

73. 282

104,0

/0,5 ml.5

4. 282 A

l 10

3,75 /0,5 ml.

6 5. 382

A l

10 3,75

/0,5 ml. 86. 382

A 2

103,75

/0,5 ml.6 lowongan agustus

7. 382B

10 3,5

/0,5 ml. 7

8. 382 B

2 10

3,5 /0,5 ml.

6 9. 482

A 104,0

/0,5 l. lowongan april 2009

510. 482

Al

103,75

/0,5 ml. 8

11. 482 B

2 10

4,0 /0,5 ml.

7 12. 482

C 10 lowongan cpns 2009

3,5 /0,5 ml.7

13. 482 D

103,75

/0,5 ml.6

14. 58110

3,75 /0,5 ml.

8 15. 582

A l

10 3,75 lowongan desember 2009

/0,5 ml. 4

16. 582 A

2 104,0

/0,5 l.

5JUMLAH S A M P E L

=100

PEMBAHASAN DAN KESIMPULANDengan melihat basil pemeriksaan, sampel vaksin morbili, dapat diketahui, vaksin morbili yang digunakan dalam program lowongan februari 2009

irnunisasi di Indonesia pada periode 1983/1984 memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan oleh WHO, karena dari vaksin yang diperiksa baik dari P2M

& PLP pusat maupun dari daerah

menunjukkan 98,42% potensinya memenuhi syarat, yaitu titer > 10

3 ‘

0 /0,5 ml./dosis. Walaupun ada sebagian kecil(1,58%) vaksin yang potensinya tidak memenuhi syarat, yaitu titernya di bawah 10

3′

0/0,5 ml /dosis, hal ini dapat di- lowongan januari 2009

ketahui penyebabnya dengan jelas apabila baik dalam per-jalanan maupun di dalam penyimpanan dan penanganan di lapangan temperaturnya selalu dicatat, juga lama penyimpan- an, cara pengiriman, dan cara kerjal vaksinator selalu dikontrol.

background image 73

Tabel 2. Hasil pengamatan potensi vaksin morbili yang diambil dari berbagal daerah dalam program PPI, periode 1983/1984. Jumlah vaksin

Potensi No. Nama

Propinsi Prop. Kab. Kec. Balk Buruk 1. Jawa Timur7

3 26 34 2* lowongan juli 2009

2. Jawa Tengah8

66

19 1**3.

Jawa Barat

2 2 6 10 0

4. DKI

Jaya 3

3 9 15 0 5.

Bali 5

7 8 20 0 6. Sumatera Barat2 lowongan juni 2009

2 4

8 07. Sumatera Selatan

11

35 0

8. Bengkulu 1

2 3

6 0 9. Kalimantan Timut

1 0

5 6 0

10. Kalimantan Barat 1 lowongan maret 2009

4 510 0

11. Sulawesi Utara

22

69 1***

12. Nusa Tenggara Timur1

1 5

7 0 Jumlah 34

33 86

149 4 Keterangan : lowongan mei 2009

2* = vaksin berasal dart Kecamatan Mojokerto, dengan titer vaksin

< 1 0 3

‘°/0,5 ml./dosis. 1**= vaksin berasal dart Kecamatan/Puskesmas Klaten, dengan titer

vaksin < 1 0 3,0

/0,5 ml/dosis.1***

= vaksin berasal dart Kecamatan/Puskesmas Tikala Bane, dengantiter vaksin < 1 0

3,0/0,5 mL/dosis.

Prop. = Propinsi. Kab. = Kabupaten; Kec. = Kecamatan/Puskesmas.

Dalam hal tersebut di atas, dugaan terkuat adalah mungkin vaksin yang lowongan nopember 2009 potensinya di bawah 10 3′ 0 tersebut sudah pernah dibawa ke lapangan untuk diberikan kepada anak-anak, tetapi karena ·sasaran sudah habis sedang vaksin sudah terlanjur di- oplos, maka vaksin tersebut ditutup lagi dan dikembalikan ke tempat penyimpanan semula dicampur engan vaksin yang belum pernah dikeluarkan, sehingga potensi akan turun dengan cepat.Dugaan kedua, mungkin vaksin yang potensinya rendah tersebut sudah sering dibawa ke lapangan (dikeluarkan daritempat penyimpanan) yang kemudian stelah tidak jadi di-gunakan dikembalikan lagi ke tempat lowongan oktober 2009 penyimpanan semula, sehingga temperatur tidak tetap dingin dan poterisi turun dengan drastis. Hal-hal tersebut di atas dapat dikemukakan karena pada waktu vaksin morbili yang potensinya rendah tersebut akan lowongan september 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

December 24, 2008

Dari Kecamatan Gondomanan sebanyak 23 sekolah : 5 Seko- lah Taman Kanak Kanak, 13 Sekolah Dasar, 3 Sekolah Me-

nengah Pertama dan 2 Sekolah Menengah Atas telah di foggingsebanyak 2 siklus dengan malathion. Demikian juga rumah- rumah di sekitar sekolah tersebut dengan jarak radius 100meter dari sekolah. (Lihat Tabel I) ‘

Dari Kecamatan Kraton, di mana penanggulangan di-lakukan sesuai dengan program yang ada, yaitu penyemprotanmalathion tiap ada kasus baru. Selama periode Januari 1985 s/d Juli 1986 dilakukan penyemprotan fokus sebanyak 50

dengan perincian : 26 kasus terjadi antara Agustus 1985 s/d Juni 1986, dan 24 lowongan kerja mei 2009 kasus antara Januari 1985 s/d Juli 1985. Semua penyemprotan dilakukan dengan swing fog sebanyak dua siklus, termasuk rumah-rumah di sekitar fokus dengan radius 100 meter.

Tabel I. Data tentang luas daerah, jumlah penduduk dan jumlah sekolah di Kecamatan Gondomanan dan Kecamatan Kraton, Kodya Yogya 1985.No.

Uraian Kec. Gondomanan

Kec. Kraton1.

Luas daerah113 ha

137 ha2.

Jumlah penduduk 22.797

jiwa 27.282 lowongan kerja nopember 2009

jiwa 3.

Jumlah sekolah –

TK 5 5

– SD 13 14

– SMP3 2

Di Ke amatan Gondomanan, dalam periode yang sama, yaitu

dari Januari 1985 s/d Juni 1986 diketemukan 35 kasus; de-ngan perincian 13 kasus terjadi antara bulan Agustus 1985s/d Juni 1986 (12 bulan), dan 22 kasus antara bulan Januari1985 s/d Juli 1985 (7 bulan) (Lihat Tabel 2).

Nampak jelas setelah adanya fogging lowongan kerja oktober 2009 di tempat potensial di Kecamatan Gondomanan, kasus Demam Berdarah Dengue

menurun. Survai serologi untuk menentukan besarnya infeksi dan

transmisi virus dengue dilakukan dikedua Kecamatan tersebut. Survai ini dilakukan dua kali, di mana tiap kali kelompok anak Sekolah Dasar Kelas I diambil darahnya dua kali dengan waktu antara 2–3 bulan. Pengambilan darah ini yang pertama

Tabel 2. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue dari Januari 1985 s/d Juni 1986 ecamatan Gondomanan dan Kecamatan Kraton,

odya, Jogya 1985/1986.

disusul pengambilan kedua dengan jarak waktu 2–3 bulandilakukan pada bulan lowongan kerja september 2009 Februari/Maret 1985 dan Juni/Juli1985. Sedang pengambilan yang kedua dilakukan setelahfogging di sekolah, yaitu bulan Oktober 1985 disusul peng-

ambilan kedua (2–3 bulan kemudian) yaitu bulan Januari/ Februari 1986.

Dari Kecamatan Gondomanan pada periode pertama (Februari 1985 dan Juni – Jitli 1985) dapat terkumpul 302 pasang spesimen darah (label 3), sedang dari Kecamatan

Kraton untuk periode pengumpulan yang sama dapat ter- kumpul 323 pasang spesimen darah (Tabel 4). Untuk periode kedua (Oktober 85 dan Januari 1986) untuk Kecamatan

Gondomanan dapat dikumpulkan sebanyak 322 pasang spesimen dan dari Kecamatan Kraton terkumpul 300 pasang spesimen (label 5 dan Tabel 6). resep gorengan

Spesimen darah tersebutdiambil dari 14 SD di Kecamatan Kraton dan 13 SD di Kecamatan Gondomanan.

Hasil uji hemaglutinasi inhibisi menunjukkan, untukKecamatan Gondomanan didapatkan angka infeksi sebesar91,4% pada survai bulan Februari/Maret 1985, dan 97,0%untuk bulan Juni/Juli 1985 (label 3). Kecamatan Kraton angka infeksi menunjukkan angka sebesar 92,6% untuk bulan Februari/Maret 1985 dan 98,5% untuk bulan Juni/Juli 1985. (label 4). Pada pembacaan ini titer hemaglutinasi inhibisi (HI) sebesar 20 atau lebih dinyatakan positif.

Kalau kita lihat sekarang besarnya transmisi (perbedaan titer HI darah pertama dan kedua sebesar empat kali atau lebih) di kedua kecamatan, terlihat bahwa di resep roti Kecamatan Gondomanan besarnya transmisi adalah 5,6% sedang di Ke- camatan Kraton adalah 5,9%. Survai berikut yang dilakukan setelah fogging, yaitu pada bulan Agustus 1985, di empat

otensial di Kecamatan Gondomanan, terlihat bahwa untuk Penelitian ini telah melihat potensi vaksin morbili yang dipergunakan dalam program pengembangan imunisasi morbili di Indonesia.

Sampel vaksin yang digunakan 100 sampel dari P2M & PLP pusat dan 153 resep puding sampel dari daerah (Propinsi, Kabupaten dan Puskesmas), pemeriksaan dilakukan dengan menghitung titer virus yang terkandung di dalam vaksin tersebut.

Hasil yang didapat, ternyata 98,42% vaksin morbili yang dipergunakan masih memenuhi syarat menurut kriteria WHO (titer > 103

‘°/0,5 ml /dosis). Sehingga dapat dikatakan, potensi vaksin morbili yang digunakan dalam program imuni-sasi di Indonesia sudah baik.

PENDAHULUANMorbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali me-

nular dan sering terjadi komplikasi yang seriusl

. Hampir semua anak di bawah 5 tahun di negara berkembang akan ter-

serang penyakit ini, sedangkan di negara maju biasanya menye- rang anak usia remaja atau dewasa muda yang tidak terlindung oleh imunisasi resep brownies

Penyakit morbili sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak-anak yang sehat dan bergizi baik. Tetapi apa- bila di negara di mana anak yang menderita kurang gizi sangat banyak, morbili merupakan penyakit yang berakibat fataldan menyebabkan angka kematian meningkat sampai 5 — 12%

4.

Anak-anak yang bergizi kurang dan terserang morbili, biasa-nya akan diikuti dengan keadaan yang disebut kwashiorkor.Keadaan ini dapat diterangkan oleh karena meningkatnya ke- butuhan kalori dan protein semasa proses infeksi yang disertai

dengan demam, nafsu makan menurun dan gangguan pada mulut anak yang resep risoles rnenyebabkan kesulitan menelan. Di sam- ping itu terjadi perubahan pada mukosa usus yang menyebab- kan timbulnya

protein losing enteropathy

5 .

Untuk itu sangat perlu diadakan tindakan pencegahan. Salah satu tindakan yang dinilai aling efektif adalah dengan

ara imunisasi. Hal ini dapat memungkinkan basil yang diingin-

kan sama dengan bila suatu infeksi alamiah terjadi, dan tanpapengaruh berat seperti bila terinfeksi dengan penyakit itusendiri

Di Indonesia sudah sejak tahun 1982 program imunisasi morbili dilaksanakan. resep bolu

Adapun tujuan imunisasi sendiri adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, bil mung- kin mengeradikasi penyakit tersebut.

Untuk mengeradikasi penyakit menular yang mikroorgan- ismenya dapat menginfeksi lebih dari satu hospes, atau pun dapat hidup dalam lingkungan yang kurang menguntungkan merupakan hal yang mustahil?

. Tetapi bila mikroorganisme tersebut secara total bergantung kepada manusia, maka eradi-kasi penyakit tersebut dapat dilakukan, sebab kedua virus

tersebut banyak persamaannya antara lain : jika menginfeksiakan menimbulkan ruam yang khas dan menimbulkan ke-kebalan dalam jangka waktu yang lama. Juga kedua jenis virus ini tidak mempunyai hewan reservoir dan tidak menimbulkan resep bakso keadaan carrier kronik 8

BAHAN DAN CARA KERJA

December 24, 2008

BAHAN DAN CARA KERJA

Daerah yang dipakai pada penelitian ini adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Kodya Yogya, yaitu diKecamatan Kraton (untuk daerah yang hanya di foggingtempat terjadinya kasus baru, sekolah tidak di fogging) dan Kecamatan Gondomanan (daerah yang hanya di fogging sekolahnya). Di tempat yang tidak di fogging sekolahnya, pembrantasan tetap diadakan menurut program yang ada, yaitu fogging untuk daerah kasus baru lowongan kerja cpns

(fokus) dan kegiatan

penunjang yang lain, misalnya Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN). Sedang untuk daerah yang hanya sekolahnya saja yang di fogging daerah terjadinya kasus baru (fokus) tidak di fogging. Di sini juga kegiatan penunjang seperti PSN tetap

dilakukan. Fogging untuk kedua kecamatan dilakukan dengan me-makai mesin fogging (swing fog), dengan menggunakan bahan kimia malathion 4% dalam pelarut solar. Fogging dilakukandua siklus dengan radius 100 meter dari rumah penderita

(fokus), atau dari sekolah. Jarak antara kedua siklus adalah7-10 hari. Fogging dilakukan pada pagi hari antara jam 6.00–10.00 atau sore hari antara jam 3.00–6.00.Waktu pelaksana- an fogging tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa kecepat- cooking recipes an angin dan suhu udara rendah. Abatisasi di kedua kecamatan juga dilakukan berdasarkan program yang ada, yaitu pemberian Abate SG 1% pada tempat-tempat penampungan air di rumah penderita dan sekitarnya dengan radius 100 meter. Demikian juga di sekolah dan sekitarnya juga dengan radius 100 meter. Pemberian

Abate biasanya dilakukan 1 kali saja. Peyiaksanaan fogging di daerah sekolah dan sekitarnya dilakukan pada bulan Agustus 1985 secara serentak, dengan pertimbangan, ada saat itu

epadatan nyamuk Aedes aegypti adalah terendah (musim lowongan kerja desember 2009 keying), sedang fogging di daerah kasus baru (fokus) dilakukansetiap ada laporan kasus baru dan dilakukan sepanjang tahun.Fogging di daerah sekolah dan sekitarnya dilakukan satu kalisaja dalam satu tahun dan meliputi semua Taman Kanak-

Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan bebera- pa Sekolah Menengah Atas, yang ada di Kecamatan Gondo- manan.

Pada permulaan penelitian, di kedua kecamatan terpilih dilakukan survai serologi di antara anak-anak sekolah kelas I Sekolah Dasar, untuk mengetahui besarnya penularan (trans- misi) virus dengue di daerah tersebut. Sebelum dilakukan tin-

dakan, sejumlah 600 anak kelas I Sekolah Dasar dari kedua kecamatan (dipilih secara random) diambil spesimen darah dari ujung jari dengan menggunakan lowongan kerja februari 2009 kertas filter. elang 2–3 bulan iambil spesimen darah kedua pada anak yang sama dan dengan cara yang sama pula. Demikian dilakukan juga survaiserologi setelah dilakukan tindakan di kedua kecamatantersebut. Juga sebanyak 600 anak Sekolah Dasar kelas I, diambil spesimen darah dari ujung jari dengan menggunakankertas filter. Pengambilan juga secara random dan selang 2–3 bulan kemudian dilakukan juga pengambilan spesimen darah yang ke-2 pada anak yang sama dan cara yang sama pula.

Survai serologi yang kedua ini dilakukan setelah dilakukan tindakan fogging di sekolah-sekolah di kecamatan Gondoma- nan, yaitu pada bulan lowongan kerja januari 2009 September/Oktober 1985 untuk yang pertama dan bulan Januari/Pebruari 1986 untuk yang kedua. Spesimen darah yang telah terkumpul dikirim ke Puslit

Penyakit Menular di Jakarta dan kemudian diperiksa kadar zat kebalnya terhadap engue dengan uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI) dengan menggunakan antigen Dengue 2 sebanyak4–8 unit. Uji Hemaglutinasi Inhibisi dilakukan bersama-

sama antara spesimen darah pertama dengan spesimen darahkedua untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadiwaktu melakukan uji tersebut. Dari hasil uji HI tersebut di- tentukan angka penularan (infection rate) sebelum dan sete-

lah fogging dilakukan di kedua kecamatan tersebut. Dari uji tersebut juga dapat ditentukan besarnya transmisi virus de- ngue sebelum dan setelah diadakan lowongan kerja juli 2009

tindakan. Dengan sendiri- nya untuk kecamatan Kraton hasilnya tidak memberikan

banyak informasi karena besarnya tindakan di sini ditentu- kan oleh banyaknya kasus baru yang terjadi. Semua kegiatan di lapangan ini dilakukan oleh petugas

kesehatan PPM & PLP Kodya Yogya, dengan supervisi dari Puslit Penyakit Menular di akarta. Survai kepadatan nyamuk

edes aegypti dan Aedes albopictus juga dilakukan dengan

cara single larva method. Kegiatan ini juga dilakukan olehbackground image

petugas kesehatan PPM&

PLP Kodya Yogya.Kasus Demam Berdarah Dengue yang terjadi dan datang

di rumah-rumah sakit di Yogya seperti RS Pugerah, RS. PKU Muhamadiah, RS. lowongan kerja juni 2009 Bethesda, RS. Panti Rapih dan RS. Dr. Sardjito dicatat dan dianalisa, mana yang datang/berasal dari kedua kecarnatan tersebut. Pengamatan dan pencatatan kasus Demam Berdarah Dengue yang terjadi di kedua ke- camatan diteruskan sampai 11 bulan (dari Agustus 1985 s/d Juni 1986). Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak atau basil dari fogging di sekolah-

sekolah yang hany dilakukan setahun sekali itu. Hasil ini kemudian dibandingkandengan kecamatan yang tidak difogging sekolahnya tetapihanya pada tempat tempat adanya kasus baru saja (fokus)

dan sekitarnya radius 100 meter. Di sin fogging lowongan kerja maret 2009 dilakukan sepanjang tahun manakala ada kasus baru (fokus).

PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE

December 24, 2008

DENGUE DENGAN “FOGGING” MALATHION PADA TEMPAT PENULARAN POTENSIAL DI YOGYAKARTA 1985/1986.

Telah dilakukan studi perbandingan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) antara penyemprotan malathion atau fogging malathion pada tempat penularan potensial seperti sekolah-sekolah dengan cara penyemprotan alathion pada fokus-fokus. (metoda standar). Penelitian ini dilakukan di Kodya Yogyakarta. Untuk daerah pertama dipakai Ke-camatan Gondomanan dan untuk resep ayam

daerah kedua dipakaiKecamatan Kraton. Kedua daerah tersebut mempunyai ke-

samaan dalam hal; jumlah kasus/bulan, kepadatan penduduk,luas wilayah dan lain-lain.

Terlihat bahwa di Kecamatan Gondomanan penularan virus Dengue menurun dari 5,6% menjadi 3,4% setelah pe- nyemprotan, sedang di Kecamatan Kraton penularan virus

Dengue naik dari 5,9% menjadi 7,6% untuk periode yang sama. Jumlah kasus DBD di kecamatan Gondomanan ada se- banyak 22 sebelum dilakukan penyemprotan yang kemudian turun menjadi 13 setelah dilakukan penyemprotan. Sedang untuk kecamatan Kraton terdapat 24 kasus sebelum penyem- protan dan 26 kasus resep ikan setelah periode yang sama. Pengamatan dilakukan selama 11 bulan setelah penyemprotan.

Pada saat ini penyakit Demam Berdarah (DBD) sudahendemis disebagian besar tanah air kita Mi. Dua puluh enamdari 27 propinsi yang ada telah dan selalu melaporkan adanyakasus Demam Berdarah Dengue yang baru. Jumlah laporan

kasus pertahun untuk 3 tahun terakhir ini adalah sekitar 13. 000 dengan angka kematian (CFR) sekitar 4%. Sampai saat ini, mekanisme terjadinya penyakit masih belum jelas. Demiki- an juga dengan obat ataupun vaksin untuk pencegahannya

juga belum didapatkan. Satu-satunya hal yang sudah diketahui dengan pasti resep masakan padang adalah bahwa penyakit ini ditularkan oleh nyamuk, terutama nyamuk Aedes aegypti. Manusia merupa- kan satu-satunya hospes dan belum/tidak diketahui adanya

hospes lain yang dapat terlibat. Dari hal inilah kemudian dikembangkan cara encegahan/pembrantasan dari penyakit

ni yaitu dengan cara memutuskan rantai penularan dengan

membunuh vektornya yaitu nyamuk Aedes aegypti.Pemutusan rantai penularan dengan membunuh vektortadi dapat dilakukan dengan berbagai cara: dapat secara

mekanis, yaitu dengan membunuh langsung nyamuk dewasaatau jentiknya, (dengan menguras tempat perindukkannya), dapat secara biologis, misalnya dengan memasukkan ikan pe- makan jentik nyamuk ke dalam tempat perindukkannya, resep donat dapat juga dengan menggunakan racun kimia. Racun kimia ini ada yang ditaburkan di air untuk membunuh jentik nya- muk (larvasida), ada yang diasapkan ke udara (fogging) sebagai kabut untuk membunuh nyamuk dewasa (adultisida).

Di sini kita akan khusus membahas tentang pembrantas- an vektor dalam hal ini nyamuk Aedes aegypti dengan meng- gunakan racun kimia yang disemprotkan ke dara sebagai . kabut (fogging). Cara ini jelas sangat baik, karena langsung

semua nyamuk dewasa akan mati. Pada waktu terjadi letusanatau wabah, cara penyemprotan ini sangat bermanfaat danefektif. Tetapi cara ini sangat mahal, membutuhkan tenagadan peralatan khusus dan juga racun kimia yang digunakan. lowongan bumn

Dit.Jen. P2M & PLP di dalam program pembrantasan Demam Berdarah Dengue, di antaranya juga memakai cara penyem- protan ini. Kebijaksanaan yang dipakai sekarang adalah se- tiap ada kasus barn (fokus), maka di sekitar rumah penderita

(dengan radius 100 mt) akan di fogging dengan malathion dua sildus dengan jarak antara 7–10 hari. Dengan cara ini makin banyak kasus akan makin banyak dana yang dikeluar- kan sehingga di dalam kenyataannya, sering sekali dana yang

tersedia tidak mencukupi, sehingga tidak semua kasus dapat ditanggulangi.background image Di sini kami membandingkan cara di atas dengan cara

penanggulangan dengan fogging malathion tetapi tidak padakasus baru dan sekitarnya, melainkan pada tempat lain yangdianggap paling potensial, yaitu lowongan kerja sekolah-sekolah dan sekitar-nya. Adapun alasannya adalah sebagai berikut : Di Indonsia

penularan (transmisi) virus Dengue yang tertinggi adalah pada anak-anak di bawah 15 tahun, yaitu golongan anak sekolah terutama dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar

dan Sekolah Menengah Pertama. Anak-anak di atas 15 tahun ke atas biasanya sudah banyak yang kebal. Vektor dari penya- kit ini yaitu nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang hanya aktif menggigit pada waktu siang hari. Di sekolah berkumpul

anak-anak dari pelbagai tempat, terutama pada siang hari, yaitu sama dengan waktu aktivitas menggigit tertinggi dari nyamuk Aedes aegypti. Jika seandainya ada nyamuk edes lowongan kerja agustus egypti yang infektif, artinya di dalam kelenjar ludahnya sudah ada virus dengue, entah virus tersebut didapatkan daripelajar yang sedang sakit di sekolah ataukah dari orang-orangdi sekitar sekolah, dengan sendirinya penyebaran virus denguepada seluruh anak sekolah tersebut akan cepat sekali terjadi.

Ditambah dengan sifat nyamuk Aedes aegypti yang suka menggigit berpindah-pindah (multiple bite). Anak-anak sekolah biasanya berasal dari pelbagai tempat, sehingga dalam waktu yang relatif singkat penularan yang terjadi di sekolah

akan segera tersebar dibawa pulang kesegenap jurusan. Adanya nyamuk Aedes aegypti di sekolah-sekolah tidak perlu dibukti- kan lagi, bahkan telah dibuktikan banyak sekolah mempunyai tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti (hasil lowongan kerja april 2009 survey Sub.

Dit. Arbovirosis, PPM & PLP). Oleh karena itu sekolah di- anggap sebagai tempat otensial untuk penyebaran/penularan irus dengue di masyarakat.

CIRI KELENJAR GETAH BENING PADA LIMFOMA

December 24, 2008

Ciri kelenjar getah bening dapat membantu untuk menen- tukan penyebab pembesaran kelenjar getah bening. Ciri kelenjargetah bening pada limfoma dapat dibedakan dari penyebablainnya (Tabel 1).

Tabel 1. Ciri kelenjar getah boning pada limfoma dibandingkan denganpada

penyakit Iainnya

background image Limfoma Karsinoma Infoksi

Respon imun resep roti

Perabaan Inflamasi

Fluktuasi Perlekatan

dengan jaringan/ organ sekitar

Bebas & mudah digerakkanKenyal-keras

seperti karet ­

­­

+Keras

Nyeri +

+/­ Nyeri resep puding

Biasanya ­ ­

PENDEKATAN DIAGNOSTIK PADA LIMFADENOPATI Pendekatan diagnostik penderita limfadenopati umumnya sama dengan pendekatan penderita splenomegali dan/atau ke- .

lainan leukosit/imunoglobulin. Penderita dengan pembesaran kelenjar getah bening apat disebabkanoleh (1) infeksi mikro- organisme (piogenik dan granulomatosa/parasit), (2) responimun terhadap infeksi atau terhadap bahan

noninfeksius, (3) neo-

plasma (primer atau sekunder), dan (4) penyebab yang tidak jelas(penyakit autoimin, reaksi obat, dan lain-lain).Penderita limfadenopati mungkin tanpa resep brownies

keluhan, atau

mungkin pula dengan gejala infeksi. Umumnya penderita mengeluh demam tanpa terbukti adanya infeksi, lemah, pem- besaran kelenjar atau teraba massa tumor, perdarahan abnormal, berat badan menurun, nyeri tulang dan sendi, serta gatal-gatal

seluruh tubuh. Pada penderita dengan gejala di atas perlu di- lakukan pemeriksaan fisik yang teliti, terutama pemeriksaan kelenjar getah bening dan limpa. Selanjutnya dilakukan pe- meriksaan foto Rb toraks, analisis air seni, pemeriksaan

darah

tepi, biopsi kelenjar getah bening, aspirasi sumsum tulang dan pemeriksaan Iainnya alas ndikasi (Gambar 1).

PENATALAKSANAAN PENDERITA LIMFOMA NONHODGKIN

Penatalaksanaan penderita LNH bergantung pada golongan histologisnya. Karenapengobatannya bersifat simptomatis makapenderita LNH derajat keganasan rendah tidak perlu ditentukantingkat penyakitnya. Pengobatan hanya diberikan untuk menghi- langkan gejala klinis akibat tumornya. resep risoles

Penderita LNH derajat keganasan tinggi harus diobati de- ngan kemoterapi apabila penyakitnya telah mencapai stadium 2 atau lebih, karena itu prosedur diagnostik hanya dilakukan pada mereka yang setelah pemeriksaan fisik dan laboratorium mem-

beri kesan masih mungkin berada pada stadium 1. Prosedur diagnostik lengkap resep bolu

dilakukan pada penderita LNH derajat keganasan menengah yang setelah pemeriksaan fisik dan laboratorium memberi kesan masih mungkin berada pada sta-dium 2.

PENGOBATAN LIMFOMA NON-HODGKIN Pengobatan penderita LNH bergantung pads jenis histolo-Gambar 1. Skema pendekatan diagnostik pada limfadenopati

Tabel 2. Prosedur penetapan tingkat penyakit LNHTahap I

a. Riwayat penyakit yang terincib. Pemeriksaan fisik yang lengkap dengan perhatian khusus pada cincin Waldeyer (diteliti kembali oleh Bag. THT)

c. Pemeriksaan laboratorium lengkap : ­ hemogram lengkap

­ sediaan hapus darah tepi ­ uji fungsi hati/ginjal rutin resep bakso

d. Pemeriksaan radiologis toraks dengan proyeksi posterior/ anterior dan survei radiologis kerangka. e. Biopsi jarum dengan cara aspirasi pada kelenjar getah be-

ning yang berada pada pihak diafragma lain yang dicurigai. f. Uji kulit tuberkulin.

Tahap II Pada semua penderita yang seolah-olah berada pada tingkatpenyakit ke I LNH derajat keganasan tinggi atau tingkat penyakit ke I dan II LNH derajat keganasan menengah, di-lakukan biopsi sumsum tulang bilateral pada krista iliaka

posterior superior.Tahap III

Pada penderita-penderita dengan jangkitan pada cincin Wal-deyer yang seolah-olah masih berada pada tingkat penyakit ke I pada LNH derajat keganasan tinggi

atau tingkat penyakit ke I dan II pada LNH derajat keganasan menengah setelah resep mie biopsi sumsum tulang, dilakukan penelitian radiologis traktus gastro- intestinal.

OBAT ALTERNATIF/PILIHAN DAN PENELITIAN-PENE-LITIAN YANG TELAH DILAKUKAN.

December 24, 2008

Akibat tersebar luasnya resistensi P. falciparum terhadap

klorokuin, di Indonesia dipakai Fansidar sebagai obat pilihan dengan konfirmasi, mikroskopis. Di beberapa negara Asia seperti Thailand, India dan Sri Langka juga dipakai kombinasi dari preparat sulfa lain yaitu sulfalene dengan pirimetamin

(Metakelfin) sebagai obat alternatif 9

. Sedangkan di Indonsia penggunaan obat tersebut sedang diusulkan untuk diteliti di lowongan kerja April

lapangan. Penelitian mengenai efektivitas Metakelfin di bebe– rapa negara Asia seperti amboja, Philipina dan Birma, me-

unjukkan angka penyembuhan rata-rata 76% untuk P. falci-

parum sedangkan di beberapa negara Afrika 99%. UntukP. vivax di Birma angka penyembuhan adalah 100%13

Dengan adanya laporan mengenai penurunan sensitivitasterhadap Fansidar di beberapa daerah di Indonsia, maka Dit. Jen. PPM–PLP memakai kina dan tetrasiklin. Dosis yang

dipakai untuk kina adalah. 600 mg. 3 kali sehari selama 5–7 hari, untuk tetrasiklin adalah: 250 mg. 4 kali sehari selama Lowongan CPNS 7 hari

2 . Lamanya pengobatan dan efek samping yang kurang menyenangkan dari kina menyebabkan banyak penderita tidak menyelesaikan pengobatannya dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan resistensi terhadap obat ersebut. Meflo-

uin (4-quinolin metanol) adalah obat yang dianjurkan oleh

WHO sebagai obat pilihan untuk mengatasi resistensi terhadapklorokuin atau Fansidar ataupun keduanya (multi resisten).Untuk mencegah agar tidak cepat timbul resistensi terhadapobat ini, pemakaiannya dikombinasikan dengan Fansidar

(Fansimef). Dalam rangka pengumpulan data dasar untuk memper-

siapkan penggunaan Fansimef, Harijani dkk. pada tahun 1983–1985 telah Lowongan kerja Desember meneliti sensitivitas terhadap Fansidar di 8 daerah di Indonesia di man ditemukan sensitivitas

yang menurun secara in-vitro di semua daerah yang diteliti, dan secara in-vivo di dua daerah. Penelitian sensitivitas ter- hadap meflokuin di tiga daerah tidak menemukan adanya pe- nurunan sensitivitas/resistensi terhadap obat ini secara in-

vitro maupun in-vivo 12.

WHO telah membuat ba asan-batasan dalam pemakaian

kombinasi Fansidar dan meflokuin ini, antara lain adalahbahwa:

· Kombinasi ini hanya dipakai untuk kasus P. falciparumyang sudah dikonfirmasi secara mikroskopis.· Tidak dipakai di daerah di mana klorokuin masih sensitif.

· Tidak dipakai sebagai obat pencegahan/supresi, kecuali untuk hal-hal yang Lowongan kerja Februari khusus seperti pendatang/orang-orang dengan risiko tinggi terinfeksi P. falciparum yang resisten terhadap klorokuin (misalnya: pendatang untuk jangka waktu

pendek, buruh sementara/musiman dengan supervisi yang cukup, untuk keperluan militer dan sebagainya). Obat-obat baru yang lain seperti klindamisin dan halo-

fantrin telah dicoba di negara lain dan direncanakan akan di- uji coba pula di Indonesia. Halofantrin (9-phenanthrene- methanol) ditemukan efektif untuk P. falciparum yang esis-

en terhadap klorokuin dan ketiga spesies malaria yang lain

(P. vivax, P. malariae dan P. ovale). Penelitian efektivitasobat ini bersama dengan meflokuin di daerah yang multi-resisten di Thailand menunjukkan angka penyembuhan yangtinggi untuk kedua obat tersebut Lowongan Kerja Januari

14 . Klindamisin adalah suatu

antibiotika yang mempunyai efek terhadap fase awal dan lanjut sizon jaringan P. cynomolgi pada kera. Obat ini juga efektif terhadap strain yang resisten terhadap pirimetamin 2

. Qinghaosu (artemisinin) yang ditemukan para peneliti di

Cina terbukti lebih cepat daya kerjanya daripada kina. Bekerja sama dengan para ahli dari WHO, obat ini sedang diteliti dan diduga dapat dipakai untuk mengatasi keadaan kut dan infeksi P.falciparum dengan komplikasi, terutama untuk yang resisten terhadap klorokuin1 Lowongan kerja Juli .Pyronaridine (derivat hydroxyanilino-benzo-naphthyridine)

suatu sizontosida yang aktif telah diteliti pada binatang per-cobaan yang diinfeksi dengan P. falciparum, diduga obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah resistensi terhadap klorokuin pada manusia

l .

Dengan banyaknya obat anti malaria baru sebagai obat alternatif, perlu dipikirkan dan diatur penggunaannya agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan. Meskipun banyak obat-obat baru yang tampaknya dapat menjadi obat

pilihan untuk mengatasi masalah resistensi terutama terhadap klorokuin, para ahli erpendapat bahwa klorokuin masih tetap berguna untuk mengurangi gejala penyakit pada penderita yang resisten dan sebagai profilaksis di daerah yangsensitif. Juga klorokuin masih dipakai untuk pengobatanradikal P. vivax maupun plasmodium yang lain. Demikianpula halnya dengan kina, sampai saat ini masih merupakan obat pilihan untuk mengatasi P. falciparum dengan kompli- kasi serebral.

Dengan demikian, selain penelitian atau uji coba obat- obat baru, penelitian/pengembangan obat-obat yang sudah ada maupun obat tradisional bila ada perlu mendapat per- hatian.

KESIMPULAN Resistensi P. falciparum terhadap beberapa obat anti

malaria terutama klorokuin yang diikuti oleh Fansidar dan munculnya obat-obat baru dalam upaya pemberantasan– nya, menimbulkan beberapa masalah yang

mungkin erlu

diperhatikan, yaitu : 1) Cara/upaya mencegah masuknya strain yang resisten ter-

hadap obat ke dalam wilayah negara kita, terutama di daerahyang mempunyai Lowongan kerja Juni potensi untuk menjadi fokus penyebaranseperti daerah-daerah yang berbatasan dengan negara lain,yang endemis malaria.

2) Cara memantau sensitivitas terhadap obat-obat yang telah dipakai maupun yang baru, terutama di daerah-daerah endemis dengan derajat transmisi yang tinggi.

3) Kemungkinan dikembangkannya pemakaian obat yang sudah ada/dipakai dalam program seperti kina, dengan me- ngurangi efek sampingnya.

4) Kemungkinan dikembangkannya obat-obat malaria tradisi– onal.

Lowongan kerja Maret

Prinsip Penatalaksanaan Limfoma Non Hod kin

A. Harryanto ReksodiputroSubbagian Hematologi-Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaRumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, JakartaPENDAHULUAN

Limfoma malignum merupakan salah satu di antara 10 jenis kanker yang tersering ditemukan di Indonesia. Kanker dibagi atas dua kelompok besar yaitu a) penyak:it Hodgkin, b) limfoma non-Hodgk in. Penyakit Hodgkin jarang ditemukan di Indonesia karena itu pada kesempatan ini akan dibahas limfoma non- Hodgkin saja. Lowongan kerja Mei

Karena termasuk salah satu di antara sekitar 10 jenis kanker yang dapat

disembuhkan maka limfoma non-Hodgkin perlu dikenali oleh dokter yang bertugas di fasilitas kesehatan terdepan agar dapat dirujuk pada stadium yang dini ke rumah sakit denganfasilitas yang memungkinkan penatalaksanaan penderita.

Limfo a non-Hodgkin adalah kanker dari kelenjar getah

bening karena itu mudah menjalar ke tempat-tempat lain di-sebabkan kelenjar getah bening dihubungkan satu dengan yanglain oleh saluran-saluran getah bening.

Menurut golongan histologisnya limfoma dibagi atas 3 ke-lompok besar yaitu :

LNH derajat keganasan rendah LNH derajat keganasan menengah Lowongan kerja November LNH derajat keganasan tinggi LNH derajat keganasan rendah tidak harus diobati sedangkan LNH derajat keganasan mencngah dan tinggi harus segera diobati

karena dapat menimbulkan kematian dalam beberapa bulan saja. Karena itu pcncntuan golongan histologis dan stadium pe- nyakit merupakan hal yang tcrpcnting dalam penatalaksanaan penderita limfoma non-Hodgkin.

GEJALA KLINIK LIMFOMA NON-HODGKIN DEWASA Sekitar 50% pcndcrita NH yang berobat di Subbagian Hematologi-Onkotogi Medik Bagian Itmu Penyakit Dalam FKUI-Dibacakan pada: Simposium Lekemia dan Limfoma Malignum, Padang, 25 Juli

1992RSCM berusia antara 40 sampai 60 tahun. Tidak ada perbedaan Lowongan Kerja Oktober berarti antara jumlah penderita yang berusia an tara 40 sampai 50tahun dan yang berusia antara 50 sampai 60 tahun. Pria lebih sering dijangkiti penyakit ini bila dibandingkan dengan wanita, yaitu 1,7 kali lebih sering. Perbandingan antara pria

dan wanita yang terlihat di Jakarta sesuai dengan apa yang terlihat pada

orang Barat. Tempat jangkitan pertama penyakit ini adalah seperti ter-

lihat dari namanya, tentu saja kelenjar getah bening, yaitu pada sekitar 73%. Pada 53% penderita yang berobat di FKUI-RSCM, penyakit ini mulai pada kelenjar Idler, pada 16% mulai pada kelen jar getah bening inguinal, dan 4% mulai pada kelenjar getahbaling aksila. Pada 19,0% penderita penyakit ini mulai pada

jaring n limfoid di luar kelenjar getah bcning yaitu 9% pada Lowongan kerja September cincin Waldeyer, 10% pada traktus gastrointestinal (jejasPeycri). Hanya pada 8% penyakit ini mulai pada jaringan non-limfoid (jaringan orbita, tulang dan lain-lain).

Dalam perjalanan penyakit penderita, metastasis pada daerahintratorakal timbul

pada 12,6% penderita, pembcsaran limpa tcrjadi pada 10,7%, metastasis tulang terjadi pada 8%. Pada 26,5% penderita, ukuran diameter sudah melebihi 10 cm. Lima

puluh dclapan pencil (58%) pendcrita tidak dapat lagi mengerja- kan pckerjaan schari-harinya dan harus berada di tempat tidur selama 50% dari waktunya atau lebih.

Gejala klinis, yaitu demam (38°C tanpa gejala infeksi) dan penurunan ber resep gorengan g badan (10% dalam waktu 6 bulan), ditemukan

pada 35% penderita.

Masalah Obat Anti Malaria

December 24, 2008

Drg. Sekar Tuti E. Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan R.1.,

Jakarta. RINGKASAN

Resistensi Plasmodium falciparum terhadap beberapa obat anti malaria telah di- temukan berturut-turut terhadap kina, pirimetamin, proguanil, klorokuin, amodia-

kuin, kombinasi sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar) dan akhir-akhir ini dilaporkan terhadap meflokuin. Di Indonsia dan di beberapa negara tetangga telah pula di- Resep roti

ketemukan resistensi terhadap obat anti malaria tersebut baik secara in-vivo maupun in-vitro. Menurunnya sensitivitas dapat timbul akibat pengobatan yang terus menerus dantidak adekuat, sehingga terjadi adaptasi/mutasi dari parasit, di samping itu juga did ga

dibawa/ditularkan dari daerah yang resisten. Obat-obat baru baik yang sintetis maupuntradisional mulai dipersiapkan sebagai obat alternatif untuk menanggulangi kasus-kasusyang resisten. Beberapa sudah dalam tahap uji coba pada penderita di lapangan, danbeberapa masih dalam tahap penelitian dengan binatang percobaan.

Adanya resistensi terhadap alat-alat ini merupakan salah satu hambatan bagi program pemberantasan, dan menimbulkan masalah tersendiri antara lain usaha Resep puding

pen- cegahan strain resisten yang berasal dari luar Indonesia masuk ke dalam wilayah negara kita, terutama di daerah-daerah perbatasan yang endemisitasnya tinggi. Di samping itu pemantauan sensitivitas terhadap obat-obat yang sudah dipakai maupun yang baru

mungkin perlu dilakukan. Beberapa obat yang sudah lama dipakai seperti kina dan bila ada obat tradisional yang berkasiat sebagai obat anti malaria, mungkin dapat di- kembangkan penggunaannya.

PENDAHULUAN Sebelum dikenal obat-obat anti malaria yang dibuatsecara sintetis, kina telah dipakai secara luas sebagai obat penyembuhan malaria.’,

2Obat malaria buatan yang pertama

kali ditemukan di dunia adalah Plasmochin (primakuin) yangtermasuk, golongan Resep brownies

8-aminokuinolin2

. Sekitar tahun 1980 mepakrin mulai menggantikan kedudukan kina terutama untuk

supresi (profilaksis). Setelah perang dunia kedua 4-ami- nokuinolin khususnya klorokuin dan amodiakuin mulai dipakai secara besar-besaran terutama sebagai obat presumtif dan radikal . Di Indonesia klorokuin mulai dipakai pada

tahun 1946 dan berhasil mendesak kina sejak program pem- basmian malaria tahun 1959 3

. Selain itu ditemukan juga beberapa obat anti malaria yang lain seperti proguanil/klor-guanida (tahun 1945) dan pirimetamin (tahun 1951).

ekitar tahun 1960 resistensi Plasmodium falciparum Resep risoles

(P.falciparum) terhadap klorokuin pertama kali dilaporkandi Colombia dan Thailand, sejak saat itu tersebar luas kenegara-negara di Amerika Selatan, Asia Timur dan Tenggaramaupun Afrika.

Dibacakan pada Pertemuan llmiah Penyakit Menular, Jakarta 21-24 Maret 1988.

Pada akhir tahun 1960-an ditemukan obat dengan efek poten- siasi sinergistik antara pirimetamin dan sulfonamida atau sulfon, yang sampai saat ini masih dipakai untuk mengobati. P. falciparum yang resisten terhadap klorokuin

2 . Namun

pada akhir tahun 1978 dilaporkan adanya resistensi terhadap kombinasi ini (Fansidar) sehingga kina dan tetrasiklin di– pakai sebagai obat alternatif sebelum Resep bolu obat-obat yang. baru ditmukan dapat dipakai Sementara ini obat baru yang diharapkan dapat menjadi obat alternatif untuk mengatasiP. fakiparum yang resisten terhadap klorokuin atau Fansidarataupun keduanya adalah meflokuin, sedangkan obat yanglain seperti metakelfin, klindamisin dan halofantrin masih

dalam tahap penelitian. Di samping itu obat tradisional Cina seperti qinghaosu (Artemisinine) dan pyronaridine juga sedang dalam penelitian untuk dapat dipakai sebagai obat alternatif

1 .

Menurut WHO sampai saat ini obat-obat anti malaria yang dipakai,dapat digolongkan sebagai berikut; 1) Berdasarkan susunan kimia. Resep bakso

a) Alkaloida cinchona : kina. 22 Cermin Dunia Kedokteran No. 54, 1989background image b) 4-aminokuinolin

: klorokuin, amodiakuin.c) 8-aminokuinolin

: primakuin.d) Diaminopiridin

: pirimetamin.e) Sulfanamida

: sulfadoksin, sulfadiazin. Sulfalen. Sulfon

dapson. f) 9-aminoakridin :

mepakrin. g) Biguanida

: proguanil. h) 4-kuinolin metanol

: meflokuin. i) Antibiotika Cara membuat mie

: tetrasiklin, klindamisin. j) Lain-lain.

2) Berdasarkan sasaran obat menurut stadia penyakit. a) Sizontosida jaringan primer dipakai untuk profilaksis

ausal).

b) Sizontosida jaringan sekunder (dipakai untuk mencegahrelaps).

c) Sizontosida darah (untuk mencapai penyembuhan klinisatau supresi).

d) Gametosida (dapat membunuh semua parasit bentukseksual eritrositer).

e) Sporontosida (mencegah pembentukan ookist dan sporo- zoit dari gametosit yang berlangsung di dalam tubuh nyamuk).

Obat-obat yang dipakai dalam program pemberantasan di Indonesia selama ini Resep ayam adalah:

1) Klorokuin 2) Pirimetemin

3) Primakuin 4) Kina

5) Kombinasi sulfadoksin dan pirimetamin. RESISTENSI P. FALCIPARUM TERHADAP OBAT ANTI MALARIA.Dalam hal ini yang dimaksud dengan resistensi terhadap obat adalah kemampuan parasit untuk terus hidup dalam

tubuh manusia, berkembang-biak dan menimbulkan gejalapenyakit, meskipun telah diberikan pengobatan secara ter-atur; baik dengan dosis standar maupun dosis yang lebih tinggiyang masih bisa ditolerir oleh pemakainya

2 .

Pada tahun 1910 Noch dan Werner telah mengamati penderita yang resisten. terhadap kina di Brazil 5 Resep ikan, sedangkan di Indonesia resistensi terhadap kina ditemukan di propinsi

Jawa Tengah dan Irian Jaya secara in-vitro oleh Hoffman dkk. tahun 1983. Resistensi terhadap pirimetamin dan proguanil dilaporkan pertama kali awal tahu – 1950, hal ini tidak me- nimbulkan masalah yang serius oleh karena pada waktu ituP. falciparum masih sangat sensitif terhadap 4-aminokuinolin terutama klorokuin dan amodiakuin

1, Namun sekitar tahun

1960 resistensi terhadap klorokuin pertama kali dilaporkandi Colombo dan Thailand, dan sejak saat itu menyebar kenegara-negara lain di Amerika Selatan, Asia maupun Afrika 6,7 Resep masakan padang

. Di Indonesia menurunnya sensitivitas terhadap klorokuin

sebenarnya telah dilaporkan pada tahun 1950–1951 dan kemudian tahun 1961, namun baru pada tahun 1973 di- identifikasi adanya resistensi terhadap dosis standar di Yogya– karta yang merupakan kasus impor dari Kalimantan Timur°.

Dengan bantuan WHO, Dit.Jen. PPM & PIP melakukan tes sensitivitas disemua propinsi di Indonesia. Secara in-vitro resistensi diketemukan di 24 propinsi, sedangkan ecara

n-vivo resistensi diketemukan di 8 propinsi dengan derajat

resistensi yang bervariasi dari RI

sampai RIII

9. Untuk Resep donat mengatasi keadaan ini dipakai kombinasi sulfadoksin pirime- tamin (Fansidar), setelah ada konfirmasi laboratorium. Pada tahun 1978 dilaporkan adanya penurunan sensi-

tivitas terhadap Fansidar di perbatasan Thailand dengan Kamboja

9 . Di Indonesia tahun 1983 ­ 1985 Harijani dkk.

melaporkan adanya penurunan sensitivitas secara in-vitro (modifikasi dari cara Nguyen Dinh) di delapan daerah yang diteliti, dan secara in-vivo diketemukan beberapa kasus yang tak tersembuhkan dengan pemberian Fansidar carastandar di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan 10

. Keadaanini mendorong kemungkinan pemakaian meflokuin sebagai Lowongan BUMN obat alternatif untuk mengatasi resistensi terhadap kloro-kuin, Fansidar ataupun keduanya (multi resisten)9

. Meski- pun meflokuin belum dipakai dalam program pemberantas-

an secara luas telah dilaporkan adanya resistensi di Thailand 9

. Hoffman dkk. pada tahun 1983 menemukan adanya resistensi

terhadap meflokuin secara in-vitro di Jawa Tengah dan Irian Jaya. Juga ditemukan isolate yang secara in-vitro resisten terhadap meflokuin dan. kina, tapi sensitif secara in-vitro dan in-vivo terhadap klorokuin

ll . Diduga ada resistensi silangantara meflokuin dan kina. Sekar Tuti dkk. (tahun 1986-1987) tidak menemukan kasus yang resisten terhadap obat ini di

tiga daerah yang berbatasan dengan negara tetangga baiksecara in-vitro maupun Lowongan kerja in-vivo

12. Seperti telah diketahui,

obat ini belum dipakai dalam program pemberantasan diIndonesia.

Dengan adanya masalah resistensi/menurunnya sensiti- vitas P. falciparum terhadap beberapa obat anti malaria yang tampaknya menjalar dari satu negara ke negara lain terutama di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, Pasifik Barat,

Amerika Selatan dan Afrika, perlu dipikirkan cara/upaya pencegahannya, terutama di daerah-daerah yang berbatasan dengan negara tetangga di mana lalu-lintas dan hubungan penduduk antar negara cukup padat dan erat. Ada pendapat/

teori yang menyatakan bahwa resistensi/menurunnya sensiti- vitas dapat timbul di suatu aerah yang diobati secara terus- Lowongan kerja Agustus

enerus akibat adaptasi/mutasi dari parasit, di samping itu ada

pula pendapat bahwa resistensi dapat disebarkan oleh pen-derita (carrier) nyamuk infektif dari daerah resisten ke daerahsensitif.